• Categories

  • Archives

Food Court

Jalan-jalan di mall, end-up makan di food court.  So many choices, so many preferences. End up with confuses: mau makan apa? Makan memang basic needs, kalo tidak makan pasti mati. Tapi bagaimana jika makan tidak hanya menjadi basic needs tetapi menjadi secondary dan tertiary needs juga? Our whole life is filled up with ‘makan’.

Jika makan adalah basic needs what we need is nasi, sayur, lauk plus buah dan segelas air putih.

Tapi jika makan juga menjadi secondary needs what we need is more than basic. Kita butuh makanan pengantar dan makanan penutup. Kita butuh variasi makan dari nasi Padang, junk food Amerika sampai  makanan ‘sehat’ ala Jepang.

Ketika makan bahkan menjadi tertiary need what we need is ambience. Tidak lagi mau makan apa tapi juga makan di mana alias dalam suasana seperti apa.  Makan menjadi entertainment, karena makin hari kita makin haus hiburan. Makan menjadi sarana untuk melihat dan dilihat karena makan menjadi prestige dari gaya hidup urban.

Mak jang, kata orang Medan, mau makan saja jadi pusing! Memang, ketika makan menjadi ‘sophisticated’, hidup pun tambah runyam. Makin banyak pilihan makin bingung!

Lebih baik makan menjadi basic needs, berada di tempatnya semula. Cornelius Platinga Jr mengatakan, shalom alias damai sejahtera itu tiba jika segala sesuatu berada pada tempatnya yang telah ditentukan sang Pencipta.

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Mat 4:4).

Lain kali jika anda berada di food court dan bingung mau makan apa, tinggalkan saja food court. Di luar sana, pasti banyak warung yang sediakan basic needs. Kebutuhan terpenuhi, kantong terselamatkan!

Puji Tuhan!

2 Responses

  1. Setuju sekali, sister.. Bila sesuatu ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya maka semua akan jelas. Yang menjadi pertanyaan adalah : makan untuk hidup atau hidup untuk makan ?

  2. Yap kalau bingung memilih yang mana mening keluar saja dari food court masih banyak kok pilihan yang lebih mudah dan murah di luar sana, bta pilihan menu makanan hanya menjadi secondary needs di dalam hidup ini hehe

Leave a comment